twitter


BANYAK model pengajaran dan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru di dalam memberikan pembelajaran kepada siswanya. Penggunaan berbagai macam model pembelajaran akan dapat memberikan kesan positif terhadap hasil belajar siswanya, dan dari berbagai penelitian yang dilaksanakan oleh pakar pendidikan, pemerhati pendidikan, praktisi pendidikan dan mahasiswa tahun terakhir di mana mereka dipersyaratkan membuat atau menyusun tugas akhir, baik sarjana, magister atau Doktor, sepakat bahwa apabila guru menggunakan model pembelajaran yang tepat dan mampu memberikan dampak terhadap dominasi siswa dalam belajar seperti kreatif, aktif, inovatif dan menimbulkan suasana menyenangkan. Maka, akan berdampak positif terhadap hasil belajar yang dicapai siswanya.
Salah satu dari model pembelajaran yang dapat digunakan dan dimplementasikan oleh guru apa yang disebut model pembelajaran Inkuairi. Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti me-nanyakan, meminta keterangan, atau penyelidikan, dan inkuiri berarti penyelidikan. Siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik.
Materi yang disajikan guru bukan begitu saja diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.
Menurut Carin dan Sund (1975), yang dimaksud dengan inkuiri ialah The process of investigasing a problem. Inquiry differs from problem solving in that an individual may origainate the problem and develop his own strategies for obtaining information. Unlike problem solving there is not set pattern to inquiry. An individual may be be involved in may methods of obtaining information and be may take intuitive aporoaches to the problem. The and product of inquiry may result in a to the problem. The end product of inquiry may result in a discovery.
Inkuiri adalah suatu model yang digunakan dalam pembelajaran baik untuk mata pelajaran matematika dan sains, maupun sosial sains dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan, informasi atau mempelajari suatu gejala. Demikian pula apa yang dikatakan Wayne Welch berpendapat bahwa metode penyelidikan ilmiah sebagai proses inkuiri. Ia juga mengidentifikasi lima sifat dari proses inkuiri, yaitu pengamatan, pengukuran, eksperimentasi, komunikasi, dan proses-proses mental.
Dalam pembelajaran Matematika Sains dan Sosial Sains dengan pembelajaran inkuiri, guru harus membimbing siswa terutama siswa yang belum pernah mempunyai pengalaman belajar dengan kegiatan-kegiatan inkuiri. Atas dasar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, W.R Romey (1968) membedakan inkuiri menjadi dua tingkat, yaitu : (a) Inkuiri dengan aktivitas terstruktur. Dalam inkuiri dengan “Aktivitas terstruktur” siswa memperoleh petunjuk-petunjuk lengkap yang mengarahkan pada prosedur yang didesain untuk memperoleh sesuatu konsep atau prinsip tertentu; (b) Inkuiri dengan aktivitas tidak terstruktur. Dalam inkuiri dengan “Aktivitas Tidak Terstruktur”, hanya terdapat penyajian masalah, dan siswa secara bebas memilih dan menggunakan prosedur-prosedur masing-masing, menyusun data yang diperolehnya, menganalisisnya dan kemudian menarik kesimpulan. Sedangkan Carin dan Sund berpendapat bahwa pembelajaran model inkuiri mencakup inkuiri induktif terbimbing dan tak terbimbing, inkuiri deduktif, dan pemecahan masalah. Diantara model-model inkuiri yang lebih cocok untuk siswa-siswa paa peringkat pendidikan dasar dan menengah adalah inkuiri induktif terbimbing, dimana siswa terlibat aktif dalam pembelajaran tentang konsep atau suatu gejala melalui pengamatan, pengukuran, pengumpulan data untuk ditarik kesimpulan. Pada inkuiri induktif terbimbing, guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat rencana pembelajaran atau langkah-langkah percobaan.
Siswa melakukan percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep yang telah di-tetapkan guru.Memang, di dalam pelaksanaan dan penggunaan model pembelajaran inkuiri akan terlaksana dengan efektif dan efisien, manakala gurunya memahami betul seluk beluk tentang model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuri tidak akan efektif, bila guru tidak mengenal lebih detil bagaimana hakiki dan proses pembelajaran inkuiri tersebut. Oleh karena itu, sangat dituntut kepada guru untuk memahami dan mengenal betul bagaimana langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran ini. Hasil pembelajaran guru akan efektif dan optimal bilamana guru mengenal lebih dalam tentang model pembelajaran ini, dan tentunya model pembelajaran ini akan efektif bila guru secara terus menerus me-lakukan dalam pembelajaran. Tidak mungkin akan efektif, jika guru hanya sekali-sekali menggunakannya, hasil akan nampak bilamana guru menggunakannya berulang-ulang kali. Semoga.

0 komentar:

Posting Komentar